Gerbang utama, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.
Gerbang utama, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.


This article is written in Indonesian.
Artikel ini berbahasa Indonesia.

Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat ialah suatu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Rangkaian kegiatan ini, mungkin tergolong kepada showcase, dikarenakan terdapat beragam karya seni baik audio, grafis, visual, dan semacamnya yang ditunjukkan pada publik secara umum.

Tahun ini, tema yang diangkat ialah "Kearifan Lokal untuk Ketahanan Budaya", dengan tagline “Merawat Ingatan". Kegiatan ini diselenggarakan sejak Jum'at, 01 Oktober 2021, hingga Selasa, 05 Oktober 2021 mendatang. Berlokasi di Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Kompleks Museum Adityawarman, serta Hotel Truntum Padang. Pengunjung tidak dikenakan biaya apapun, tinggal hadir-datang-nikmati-dan tetap terapkan protokol kesehatan.

Saya tahu kegiatan ini sepertinya jauh hari, saat pendaftaran awal baru dibuka. Kemudian teringat kembali, dari postingan di akun instagram @infosumbar, lalu memutuskan untuk rehat selama lima hari kegiatan ini. Link yang tersedia di atas juga diarahkan ke Instagram event-nya, karena jelas lebih hidup di Instagramnya, dan lebih mudah juga sepertinya untuk pembaruan dan penyebaran kontennya.

No copyright infringement intended. I only have right toward this post, images, and videos. Each aimed for publication and distribution only.
---
Tidak ada pelanggaran hak cipta yang dimaksudkan. Saya hanya berhak atas postingan, foto-foto, serta video-video cuplikan ini. Masing-masing objek tersebut hanya ditujukan untuk publikasi dan distribusi kepada khalayak luas.

Pengantar

Seperti yang telah disebutkan di atas, saya tahu kegiatan ini sepertinya pada saat awal-awal kegiatan ini dirilis ke publik, yakni pada masa awal pendaftaran. Dari website resminya, pada saat itu, informasi yang dapat diakses publik kira-kira berupa formulir pendaftaran kegiatan ini. Sayangnya, hingga beberapa hari yang lalu pun, websitenya masih belum banyak berubah dan bertambah kontennya sepertinya.

Namun meskipun begitu, akun Instagram resminya bisa dikatakan cepat dalam memposting konten terbaru, sekaligus hal penting bagi pengunjung umum, semisal jadwal kegiatan. Awalnya, saya berencana hadir sedari hari pertama, yakni Jum'at, 01 Oktober, namun ternyata pembukaan kegiatannya baru dilaksanakan malam, pukul 20.00 dan berakhir sepertinya hampir pukul 23.30-an berdasarkan story yang diposting oleh penyelenggara.

Kegiatan ini (katanya) juga dapat disaksikan secara online, via live streaming di akun YouTube Disbud Sumbar, atau Instagram Disbud Sumbar.

Rangkaian kegiatan yang saya saksikan di hari kedua.

Pada hari kedua ini, sebenarnya ada beberapa kegiatan, yakni Pameran Kuliner, Festival Tari Piring Kreasi, Diskusi Terarah (FGD), Band/Musisi Lokal, Seni Kontemporer, dan Seni Multikultur. Namun karena tidak semuanya saya minati, jadi saya hanya menyaksikan dan hadir pada beberapa kegiatan saja.

Pengamatan pada hari kedua

Gerbang masuk dan denah lokasi

Gerbang utama, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.
Gerbang utama, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.

Kegiatan utama dari festival ini diselenggarakan di Taman Budaya Sumatera Barat. Gerbang utamanya terletak tepat di tepi Jalan Diponegoro, dan mudah diakses umum. Terdapat area parkir juga, kira-kira di sebelah kiri dari gerbang utama. Karena saya hadir siang, setelah dzuhur, kegiatan yang sepertinya masih berlangsung ialah Pameran Kuliner, yang berlokasi di dekat gerbang utama. Bergeser ke arah dalam, pengunjung dapat melihat denah lokasi, serta dua seni (?) Instalasi yang terletak pada bagian depan lorong Taman Budaya.

Denah lokasi Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.
Denah lokasi Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.

Track Record oleh Kapten Moed.
Track Record oleh Kapten Moed.

Time is Life oleh Erlangga.
Time is Life oleh Erlangga.

Pameran Jalur Rempah dan Instalasi

Pameran karya seni ini, sebagian besar terletak di dalam galeri, dan beberapa lagi di luar ruangan, terbuka (benar-benar terbuka, tanpa ada penutup atau terpal jika hujan atau semacamnya).

Gerbang menuju Pameran Jalur Rempah dan Instalasi, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.
Gerbang menuju Pameran Jalur Rempah dan Instalasi, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.

Di sini, dipamerkan berbagai karya seni visual, baik 2D maupun 3D. Masing-masing karya seni terletak di dinding, disertai dengan keterangan berisikan nama pencipta, judul atau tema, ukuran, jenis media, serta tahun pembuatan (?), bahkan harga (mungkin harga karya seninya, jika dijual?) yang bisa dilihat pada bagian bawah atau di balik masing-masing tanda nama ini. Kira-kira totalnya ada belasan hingga tiga puluhan karya seni yang dipamerkan pada pameran ini. Beberapa foto dari karya seni yang menarik, dapat dilihat pada galeri di akhir postingan ini.

Uniknya, pada masing-masing pendingin ruangan, penyelenggara menggantungkan rempah-rempah di dalam kantong berwarna coklat, yang mungkin bertujuan untuk menstimuli indra penciuman pengunjung, bak toko-toko roti yang menggunakan aroma roti, maupun beberapa konser yang juga menggunakan stimulan serupa.

Gantungan rempah-rempah pada pendingin ruangan, di Pameran Jalur Rempah dan Instalasi, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.
Gantungan rempah-rempah pada pendingin ruangan, di Pameran Jalur Rempah dan Instalasi, Pekan Kebudayaan Daerah Sumatera Barat.

Art Therapy

Apa yang aku pikirkan? By cnd._.wu
Apa yang aku pikirkan? By cnd._.wu

Pada area sudut PKD ini, ternyata karya-karya dari Art Therapy, dipajang di sini. Terdapat kira-kira seratusan karya seni yang dipajang pada area ini. Salah satunya seperti gambar di atas. Beberapa karya seni lainnya dapat dilihat pada galeri di akhir postingan ini.


Art Therapy, Night Session.
Art Therapy, Night Session.

Malamnya, ternyata mereka juga membuka sesi Art Therapy untuk para pengunjung. Dikonfirmasi, sesi ini akan tersedia hingga akhir kegiatan festival ini, yakni Selasa, 05 Oktober 2021.

Art Therapy, Night Session.
Art Therapy, Night Session.

Seni Kontemporer: Jumaidil Firdaus

Malamnya, seusai jam 20.00, kegiatan berlanjut dengan Seni Kontemporer, oleh Jumaidil Firdaus dan rekan-rekan. Anda bisa membaca detail lebih lanjut pada beberapa postingan berikut, seperti Behind The Scene, Preparasi Pertunjukan, atau pada postingan pada akun Instagram pkd.sumbar ini, serta postingan ini.

Seni Kontemporer, oleh Jumaidil Firdaus dan rekan-rekan.
Seni Kontemporer, oleh Jumaidil Firdaus dan rekan-rekan.

Seni Multikultur: Balanse & Grup Maena - Rancak Basamo

Selanjutnya, pengunjung disuguhkan dengan dua tarian, yakni Tari Balanse Madam, dan Tari Maena. Cuplikan dari masing-masing tarian ini, tersedia di YouTube, pada akhir postingan ini. Anda dapat membaca detail lainnya pada postingan ini, maupun perkenalan dari Balanse dan Grup Maena, pada akun instagram pkd.sumbar ini.

Tari Balanse Madam
Tari Balanse Madam.
Tari Maena_01.
Tari Maena_01.

Rabab dan Babiola

Penutup, pengunjung disuguhi dengan penampilan Rabab dan Babiola. Anda juga dapat membaca detail lainnya pada postingan di akun Instagram pkd.sumbar ini.

Rabab dan Babiola, Opening_01.
Rabab dan Babiola, Opening_01.

Rabab dan Babiola, Opening_02.
Rabab dan Babiola, Opening_02.

Galeri

Pameran Jalur Rempah

Perahu Karet.
Perahu Karet

Rendang is Most Delicious Food oleh Afizah.
Rendang is Most Delicious Food oleh Afizah.

Cengkeh Koto Anau oleh Ardi Rahmat.
Cengkeh Koto Anau oleh Ardi Rahmat.

Eksploitasi oleh Ahmad Fairozi.
Eksploitasi oleh Ahmad Fairozi.

Muaro Padang oleh Kamal Guchi.
Muaro Padang oleh Kamal Guchi.

Memetik Cengkeh oleh Fitri Nuraliza.
Memetik Cengkeh oleh Fitri Nuraliza.

The Circle of Obsession oleh Yon Indra.
The Circle of Obsession oleh Yon Indra.
Jalur dan Alur oleh Komunitas Pasawangan X Batuang Art.
Jalur dan Alur oleh Komunitas Pasawangan X Batuang Art.

Gadih Minang oleh Riska Ramadhani.
Gadih Minang oleh Riska Ramadhani.

Rumah Penjaga Pohon Pala oleh Yuliana.
Rumah Penjaga Pohon Pala oleh Yuliana.

17081945 oleh Rahmat Nur.
17081945 oleh Rahmat Nur.

Harapan Kala Itu oleh Randy Syah Putra.
Harapan Kala Itu oleh Randy Syah Putra.

Kucing VOC oleh Yossy Hilda Farera.
Kucing VOC oleh Yossy Hilda Farera.

Gedung Tua 2 di Muara (atas) dan Gedung Tua di Muara (bawah) oleh Body Dharma.
Gedung Tua 2 di Muara (atas) dan Gedung Tua di Muara (bawah) oleh Body Dharma.

Pameran Instalasi

Track Record, oleh Kapten Moed (tampak depan).
Track Record, oleh Kapten Moed (tampak depan).

Track Record, oleh Kapten Moed (tampak belakang).
Track Record, oleh Kapten Moed (tampak belakang).

Time is Life, oleh Erlangga.
Time is Life, oleh Erlangga.

Tiga seni instalasi, tampak dari kejauhan.
Tiga seni instalasi, tampak dari kejauhan.

Adat Dipakai Baru, Jikok Kain Dipakai Usang; oleh Rizky Dwi Eka Putra.
Adat Dipakai Baru, Jikok Kain Dipakai Usang; oleh Rizky Dwi Eka Putra.

Manyalo Lamak, oleh Afrizal Jasmann.
Manyalo Lamak, oleh Afrizal Jasmann.

Alam dan Strategi, oleh Sastra Hadi Kusuma.
Alam dan Strategi, oleh Sastra Hadi Kusuma.

Saruang, oleh Eriyanto Chan.
Saruang, oleh Eriyanto Chan.

Art Therapy - Day

Siluet perempuan yang menyendiri, bersama mentari yang terbenam atau bulan purnama penuh, oleh Monica Anggraini - Art Therapy
Siluet perempuan yang menyendiri, bersama mentari yang terbenam atau bulan purnama penuh, oleh Monica Anggraini - Art Therapy

Beragam karya seni, di salah satu sisi dari Art Therapy
Beragam karya seni, di salah satu sisi dari Art Therapy

Selamat Atas - Art Therapy
Selamat Atas - Art Therapy

Dua buah mata - Art Therapy
Dua buah mata - Art Therapy

Tari Balanse Madam, dan Tari Maena

Tari Balanse Madam
Tari Balanse Madam

Tari Maena_01
Tari Maena_01

Tari Maena_02
Tari Maena_02

Cuplikan Tari Balanse Madam, dan Tari Maena.

Kedua video ini berdurasi singkat, kurang dari 60 detik, dan berkualitas 4K, 30fps.

Tari Balanse Madam.

Tari Maena.


Baik, sekian postingan untuk hari kedua ini. Esok (Minggu, 03 Oktober 2021), ada cukup banyak kegiatan yang saya minati, semoga sesuai ekspektasi, dan menyejukkan hati.

Sampai jumpa pada postingan berikutnya 🙋🏻‍♂️